Sejarah Desa

Sejarah Desa

Nama Desa Semangko Di ambil Dari nama sungai Semangko. Kampung awal berada didaerah sebuntal lama atau tepatnya sekarang dusun tanjung batu RT 005, kemudian pindah ketempat yang lebih tinggi sekitar tahun 1964 untuk menghindari banjir

   Selain menanam padi , masyarakat juga menanam singkong dan merica dilokasi baru. Namun sekitar tahun 1971 mereka pindah lagi karena perusahaan minyak berdiri dikampung semangko. Lokasi tersebut bernama kampung rapak lama.

Daerah ini terbagi atas 13 RT dan 05 dusun , yaitu : dusun rapak lama, dusun rapak lama dalam , dusun tanjung batu , dusun gunung pasir, dusun gunung menangis, dengan luas keseluruhan desa semangko kurang lebih 18.500 Ha, sedangkan jarak desa dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 10 km , jaraka desa dengan pusat pemerintahan kabupaten ± 105 km, dan jarak dengan kota propinsi ± 95 km.

  Desa Semangko juga merupakan Desa dikawasan beragam, ada dataran tinggi bergunung (undulate) dan dataran rendah (flat), hal ini terjadi karena wilayah desa semangko memiliki wilayah kerja bagian barat yakni wilayah Dusun Gunung pasir dan Gunung menangis adalah wilayah pegunungan. Sedangkan sisanya adalah dataran yang berujung dipantai laut sulawesi. Dataran menjelang wilayah pesisir adalah areal potensial usaha tani lahan basah, baik teknis maupun non teknis sudah di budidayakan oleh warga Desa Semangko.wilayah pegunungan saat ini sedang giatnya dilakukan intensifikasi perkebunan sawit yang bermitra dengan swasta serta lainnya adalah pembudidayaan tanaman perkebunan karet dll. Dan diwilayah Dusun Rapak lama ada aktivitas pengelolaan Gas Alam yang dikelola oleh Chevron Indonesia Company.

Desa Semangko merupakan Desa yang sangat kaya potensi alamnya, selain uraian singkat diatas, Desa ini memiliki pantai yang gelombangnya tidak termasuk berbahaya sehingga para nelayan dapat melakukan aktifitasnya secara aman dan berhasil baik. Yang paling menonjol dari warga ini adalah bahwa hasil usaha tani Desa Semangko, yang secara turun menurun baik terlahir didesa maupun warga hijrah dari Sulawesi adalah petani handal. Sebagai bukti Desa Semangko merupakan salah satu lumbung padi dilihat dari areal persawahan yang cukup luas dengan pengairan teknis dan pengelolaan pasca panen ada dalam jumlah yang cukup banyak. Kontribusi dari potensi persawahan sangat jelas dirasakan warga, sehingga langkah yang sangat arif dari Pemerintah adalah mempertahankan dan meningkatkan produksi hasil usaha tani sawah sebagai landasan utama dalam upaya pencapaian warga Desa Semangko yang sejahtera.